Jumat, 24 Juli 2009

Harry Potter and The Sorcerer's Stone


Saya suka sekali baca novel Harry Potter, berawal dari novel Harry Potter and The Sorcerer’s Stone. Sebenarnya sih saya kurang suka baca novel apalagi buku setebal novel Harry Potter. Tetapi setelah membacanya saya sangat tertarik akan buku karangan JK Rowling itu. Sangat bagus dalamnya mengisahkan seorang anak yang bernama Harry Potter keturunan penyihir (ayah seorang penyihir asli dan ibu seorang muggle yang diartikan bukan sebagai keturunan penyihir asli. Arti penyihir disini bukan penyihir jahat yang sering kita lihat di tokoh-tokoh kartun. Tidak juga beda karena di Harry Potter penyihir juga mempunyai tongkat sihir dan sapu terbang). Harry tinggal bersama paman dan bibi serta sepupunya yaitu keluarga Dursley karena orang tuanya telah tiada disaat dia berumur 1 tahun. Sayangnya Harry tidak mendapat perlakuan layaknya seorang keluarga melainkan seorang pembantu, dia tidur di bawah tangga, pagi2 sudah harus menyiapkan makanan untuk saudara2nya itu belum lagi Dudley dursley sang sepupu yang sering kali menjahili dirinya. Dia tidak pernah marah atau kesal, karena dia yakin sebernarnya keluarga Dursley sayang padanya seperti saudara sendiri.

Tiba-tiba saat Harry berusia 11 tahun dia mendapatkan surat yang sangat membuatnya senang, karena baru kali itu dia mendapatkan surat. Keluarga Dursley tahu surat itu dari Hogwart sekolah sihir yang dulu ibu Harry, Lily yang juga adik dari Petunia Dursley pernah bersekolah disana. Mereka sangat marah dan merebut surat itu dari Harry sebelum ia sempat membacanya. Akhirnya keesokannya hari nya muncul lah surat2 yang sama yang lebih banyak lagi, tetapi Harry tetap tidak boleh menerima dan membacanya.. sampai hari ulang tahunnya tepat yang 11 tahun dia kedatangan seorang tamu, yang berbadan seperti raksasa karena sangat besarnya yang bernama Hagrid. Ternyata Hagrid adalah seorang penyihir yang ditugaskan oleh kepala sekolah Hogwart untuk menjeput Harry. Walapun sempat mendapat halangan dari keluarga Dursley untuk membawa Harry pergi akhirnya Hagrid berhasil membawanya pergi ke Hogwart. Selama persiapan untuk membeli perlengkapan sekolahnya dia bertemu banyak penyihir disana yang semuanya kenal siapa dia seorang “Harry Potter”, dia tidak tahu kalau dia seorang yang sangat terkenal di dunia sihir karena bekas luka berbentuk kilatan petir di dahi sebelah kanannya.

Dia pun tahu hal yang sangat penting yang didapatkannya dari Hagrid, bahwa orang tuanya meninggal karena dibunuh untuk melindunginya dari pangeran kegelapan yang bernama Voldemort tp tidak ada yang berani memanggil namanya, semua penyihir menyebut dengan sebutan “You know who” atau dalam bahasa indonesianya “Kau tahu siapa”. Harry sangat sedih mengenai kedua orang tuanya, dan sangat marah kepada Voldemort, Harry sangat berani dan tidak takut menyebut nama sang pangeran kegelapan.

Saat perjalan menuju Hogwart dia bertemu dengan 2 orang yang akhirnya menjadi sahabat sejatinya. Mereka adalah Ron Wesley (keturunan penyihir asli) dan Hermione Gringer (keturunan Muggle). Walapun Hermoine bukan keturunan penyihir, dia sangat pandai dan cerdas mengenai dunia sihir dibanding kedua sahabatnya itu.

Disana mereka bertiga masuk di asrama yang sama yaitu Griffindor yang terkenal bahwa penyihir-penyihir hebat yang baik hati dan ksatria berasal dari asrama itu. Selain Griffindor adapula Hufflepuf, Revenclaw dan Slytherine. Asrama Slytherine merupakan asrama tempat penyihir-penyihir jahat lahir. Seperti Voldemort, dia pernah masuk ke asrama itu. Ada anak Slytherine yang sangat tidak suka dengan Harry and the gank yaitu Crab Goyle dan Boyle yang diketuai oleh Draco Malfoy.

Dibuku yang peratama ini dikisahkan Harry dan para sahabatnya mencari batu bertuah peninggalan Nicholas Flamel teman lama dari sang kepala sekolah Albus Dumbledore yang berada di Hogwart yang mereka yakini Voldermort juga mengincar batu tersebut. Harry berpikir bahwa professor Snape, salah satu guru dari Hogwart merupakan anak buah dari Voldemort yang ditugaskan mengincar batu tersebut agar Raja Kegelapan tersbut dapat hidup kembali. Dan untuk mencegah hal itu mereka punya misi untuk merebutnya sebelum Professor Snape..

Mereka akhirnya tahu dimana keberadaan batu tersbut, batu bertuah itu di simpan di sebuah ruangan yang dijaga oleh anjing raksasa yang merupakan hewan peliharaan dari Hagrid. Mereka mulai mencari cara bagaimana caranya melawati anjing raksasa itu untuk masuk kedalam ruangan dan mencari batu bertuah tersebut. Mereka bertiga mencari-cari cara bagaimana bisa melewati anjing rakasasa penjaga tersebut dengan cara menanyai Hagrid dan mereka pun menemukan jawabannya.
Besok malamnya, mereka mulai menjalani misi, tetapi betapa kagetnya mereka bertiga melihat si anjing raksasa tersebut sudah tertidur pulas dan pintu kamar tempat penyimpanan batu bertuah itu telah dibuka. Mereka berfikir bahwa Snape sudah mengetahui rahasia untuk memebuka pintu itu sebelum mereka. Akhirnya mereka masuk kedalam. Di dalam ruangan itu mereka menemukan papan catur sihir yang harus dimainkan supaya dapat masuk untuk mendapatkan batu tersebut. Permainan papan catur sihir itu sangat berbahaya karena kita memainkan sebagai diri kita sendiri. Disini Ron lah mengambil alih karena dia sangat hebat memainkan permainan tersbut. Dia sering sekali bermain catur bersama kakak2 nya dirumah.

Permainan pun dimulai, Ron bertindak sebagai ksatria, Hermione sebagai benteng dan Harry sebagai menteri. Diakhir pertandingan Ron mengorbankan dirinya supaya jatuh agar Harry bisa selamat dan masuk mencari batu tersebut sebelum Profesor Snape yang mendapatkannya pikirnya.
Ron terluka dan Hermione ditugaskan untuk menjaga Ron saat Harry mulai melanjutkan pencariannya.

Sampai disana Harry melihat Profesor Quirell. Dia bingung kenapa Profesor Quirell yang berada disana bukan Profesor Snape yang dipikirnya ada disana untuk mengambil batu bertuah itu. Ternyata Profesor Quirell lah yang menginginkan batu tersebut untuk diberikan kepada Voldemort agar sang pangeran kegelapan dapat hidup kembali.

Betapa kagetnya Harry saat Profesor Quirell membuka tutup kepalanya dimana di belakang kepalanya ada wajah Voldemort yang tidak sempurna hidup dibagian tubuh Profesor itu. Sangat mengerikan dan mengenaskan dia hanya bisa hidup dengan cara seperti itu. Voldemort pun berbicara dan merayu Harry agar dia menyerahkan batu itu. Dia Sempat tergoda sampai akhirnya dia sadar Voldemort hanya merayu nya saja. Dia pun mulai berdebat dengan Profesor Quirell dan tanpa snegaja Harry memegang wajah Profesor Quirell dan wajah prosefor itu langsung hangus. Dan Harry pun mulai melawannya dengan cara menyetuhnya sampai hancur lebur dengan menggunakan batu bertuah itu. Akhirnya dia berhasil menyelamatkan batu itu dan diserahkan kepada Profesor Dumbledore.

Dari situ saya tertarik sekali akan ceritanya yang tidak membosankan, penuh kreatifitas dan imajinasi yang kuat serta brilliant dari pengarang terkaya itu. Dan mulailah saya mencari novel lanjutannya seperti Harry Potter and Chamber Of Secret, Harry Potter and The Prisoner of Azkaban, Harry Potter and The Goblet of Fire, Harry Potter and The Order of Phoenix, Harry Potter and The Half Blood Prince dan yang ketujuh novel pamungkasnya Harry Potter and The Deathly Hallows.

1 komentar:

  1. aku emank suka sama harry potter mulai dari 1 sampai 7

    BalasHapus